Friendster bukan lagi sebuah situs sosial jejaring pertemanan, kalah saing dengan facebook
       Dahulu, sekitar sepuluh tahun lalu, sebelum Facebook “menjajah” dunia   media sosial, Friendster-lah yang pertama kali memperkenalkan   eksistensi seseorang di dunia maya, termasuk saya yang mengenal  friendster ketika kuliah sekitar november 2006 (barusan saja saya login  ke fs 

  )
        Pada  awal 2000-an, gagasan untuk menciptakan profil di jaringan  sosial  adalah hal yang tidak lazim dan membahayakan bagi kebanyakan  orang.  Namun, Friendster membawa sisi lain dari Internet. Di sini,  setiap orang  berwenang mengatur dengan siapa mereka ingin berkenalan,  saling  terhubung, dan berbagi. Melalui situs ini, setiap orang mulai  membuka  identitasnya, menjadikan Internet sebagai tempat berinteraksi,  sehingga  fisik menjadi sirna.
Perintis  jejaring sosial itu berdiri pada 3 Januari 2001 dan hingga  kini  tercatat lebih dari 50 juta orang terdaftar sebagai anggotanya.  Angka  tersebut hanya sepersepuluh dari total “penduduk” Facebook. Di  awal  kedatangannya pada 2004, Facebook menyuguhkan suasana berbeda.  Facebook  membawa iklim yang lebih terbuka dan memiliki keunggulan dalam  aplikasi.
        Sempat  menjadi situs terpopuler pada 2003, lambat laun pamor  Friendster  meredup. Jika pada 2008 dia pernah menduduki ranking ketujuh  sebagai  situs yang paling sering dikunjungi, kini, menurut situs  penganalisis  peringkat 
website, Alexa, peringkat Friendster terjun bebas ke posisi 1.009. Itu jauh di bawah Sina.com, sebuah 
website media sosial di Cina.
        Semakin  jauh dari puncak situs top dunia, Friendster mulai menepi  dengan  menggarap layanan di wilayah tertentu. Kekalahan oleh MySpace  dan  Facebook di Amerika Serikat membuat situs ini “hijrah” ke Asia  Tenggara.  Di sini, Friendster lebih “dihargai”. Sekarang, lebih dari 90  persen  pengguna situs yang bermarkas di Mountain View, California, ini  berasal  dari Asia.
Seiring  dengan redupnya kedigdayaan Friendster, pada 10 Desember  2009, situs  ini diakuisisi MOL Global, induk perusahaan penyedia  pembayaran digital,  MOL AccessPortal Berhad, yang bermarkas di Malaysia  dengan nilai US$  26,4 juta. Sejak itu, Friendster lebih mengedepankan  layanan musik dan 
game. Sekadar informasi, pada 2003 sebenarnya  Google sudah “melamar”  Friendster dengan nilai US$ 30 juta. Namun,  pinangan itu ditolak.  Padahal, jika saat itu Friendster mau menerima,  nilainya saat ini akan  lebih dari US$ 180 juta.Kemudian  mimpi buruk itu datang. Selasa lalu, Friendster mengumumkan  akan tutup  buku pada 31 Mei 2011. “Kami akan menjadi situs hiburan  sosial untuk  bermain 
game dan musik,” kata Ganesh Kumar Bangah, 
Group Chief Executive Officer Friendster.   “Kami juga akan memanfaatkan Facebook Connect.” Akibatnya, situs ini   akan menghapus seluruh konten profil jejaring sosial, seperti pesan,   komentar, foto, dan postingan blog. Namun, Friendster tetap memelihara   akun yang terdaftar. Pengguna yang ingin “menyelamatkan” data mereka   dapat menggunakan aplikasi 
exporter yang bisa diakses di http://apps.friendster.com/exporter.
Keputusan  Friendster untuk undur diri dari dunia jejaring sosial sudah final.  Kesimpulannya: Facebook menang.
Di Mana Friendster?
Mengutip  hasil analisis situs Alexa, Friendster kini berada di  peringkat 1.009  sebagai situs yang paling sering dikunjungi warga Bumi  dalam tempo tiga  bulan terakhir.
Berikut ini 10 tangga situs paling sering dikunjungi di dunia.
1. Google (google.com)
2. Facebook (facebook.com)
3. YouTube (youtube.com)
4. Yahoo! (yahoo.com)
5. Blogger (blogspot.com)
6. Baidu (baidu.com)
7. Wikipedia (wikipedia.org)
8. Windows Live (live.com)
9. Twitter (twitter.com)
10. QQ.COM (qq.com)
…
1.009. Friendster (friendster.com)
 Di Asia, Friendster Berjaya
Filipina,  Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Uni Emirat Arab masih  lengket  dengan Friendster. Pengunjungnya kebanyakan orang berpendidikan  dan  memiliki penghasilan kurang dari US$ 30 ribu. Mereka biasanya  mengakses  situs ini dari rumah atau sekolah. Inilah peringkat  Friendster di lima  negara itu.
1. Filipina, 15
2. Indonesia, 101
3. Malaysia, 142
4. Singapura, 224
5. Uni Emirat Arab, 336
diolah dari tempointeraktif