RSS

Menyambut Era Notebook Multimedia Murah


Salah satu fungsi komputer yang populer, terutama di kalangan anak muda, adalah untuk bermain game. Meski perangkat game seperti Xbox 360, Sony PlayStation 3, dan Nintendo Wii menawarkan visual yang memukau, komputer tetap saja menjadi platform game terbesar sampai saat ini.

Jika dulu orang hanya bermain game sebatas di komputer desktop, sejak beberapa tahun belakangan ini mereka punya pilihan untuk bermain di notebook khusus game.

Harga notebook khusus game ini cukup mahal, bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Sebenarnya cukup banyak notebook yang dilengkapi dengan chip grafis terpisah seperti ATI Radeon dan Nvidia GeForce dengan kisaran harga Rp 6-10 juta. Namun dengan rentang harga seperti itu, para pencinta game komputer di Indonesia biasanya lebih memilih merakit komputer sendiri untuk mendapatkan spesifikasi yang lebih andal.

Platform baru
Dalam teknologi, ada istilah trickle-down technology (teknologi canggih yang ada di perangkat kelas atas yang mahal akan mengucur ke perangkat kelas menengah bawah yang lebih murah). Hal tersebut juga terjadi di dunia komputer.

Setelah pada tahun 2006 mengakuisi produsen chip grafis ATI, gebrakan pembuat prosesor AMD mulai terlihat. AMD kini menghadirkan prosesor generasi terbarunya yang diberi nama Fusion APU  (Accelerated Processing Unit) — yang mengawinkan teknologi prosesor dan chip grafis.

APU merupakan prosesor yang memiliki chip grafis terintegrasi di dalamnya. Ini berbeda dengan istilah integrated graphics yang dikenal sebelumnya, yang berarti menanamkan chip grafis di motherboard. Platformnya sendiri dinamakan Brazos, sementara kode nama untuk prosesor APU generasi pertama adalah Ontario dan Zacate.

Manfaat untuk multimedia
Dengan adanya chip grafis di dalam prosesor, orang bisa memainkan game 3-D meski dengan setting yang pas-pasan pada resolusi di bawah 1280×720 piksel. AMD juga tidak melupakan segi video, dengan memasukkan komponen hardware video decoder sehingga pemrosesan video standard definition maupun high definition dapat ditangani oleh chip grafis dan diputar dengan mulus.

Yang menarik dari platform ini adalah harganya. Bayangkan, sejak tahun 2009 kita sering “digempur” kampanye netbook yang menawarkan harga murah (sekitar Rp 3 juta) yang performanya sudah cukup untuk mengerjakan tugas-tugas ringan seperti mengetik, email, Internet, dan mendengarkan musik.

Nah, notebook dengan platform Brazos harganya tidak terlalu jauh dari harga netbook berbasis Atom, namun dengan kinerja dan kemampuan yang lebih tinggi.

Di pasaran, Acer Aspire 4253 dipatok di kisaran Rp 4,1 juta sedangkan Sony YB Series hanya Rp 5 juta. Mengapa saya katakan hanya Rp 5 juta? Karena YB Series merupakan notebook Sony yang paling murah saat ini.

Acer Aspire 4253 dan Sony YB Series berbeda dari segi ukuran layar dan spesifikasi lain seperti kapasitas memori dan hard disk. Aspire 4253 dibekali layar 14” sementara YB Series punya layar imut-imut 11”. Hebatnya, keduanya telah dilengkapi sistem operasi Microsoft Windows 7.

Jadi, siapa bilang notebook multimedia mahal?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

3 Posting Populer