RSS

Hybrid Cloud Computing Paling Diminati

Berdasarkan survei Springboard, para eksekutif bisnis dan TI di Asia Pasifik lebih tertarik mengadopsi hybrid cloud computing di perusahaannya.
Sebesar 38% dari 6593 responden berminat memasang kombinasi awan publik (public cloud) dan awan privat (private cloud), sementara 37% lainnya hanya menginginkan implementasi awan privat.
Hal ini mencerminkan sikap para responden yang belum seratus persen yakin untuk memanfaatkan awan publik dalam arsitektur TI mereka. Bahkan di Jepang – negara paling positif terhadap awan dalam survei yang disponsori VMware ini, ternyata hanya 15% responden yang mau menggunakan awan publik.
Sangat jelas bahwa industri memiliki ketertarikan tinggi terhadap model awan hibrida,” kata Andrew Dutton (SVP dan GM, VMware Jepang dan Asia Pasifik).
Bagi para eksekutif ini, perpindahan ke komputasi awan dipercaya bisa membantu perusahaan mencapai skalabilitas sesuai permintaan, mengurangi biaya infrastruktur peranti keras, serta menyederhanakan sumber daya. Namun, ada juga yang menganggap adopsi ini sebagai investasi strategis jangka panjang.
Bagaimana dengan tingkat adopsi? Rupanya, perusahaan di Asia Pasifik tergolong siap menyongsong komputasi awan. Sebanyak 59% di antaranya telah menggunakan atau berencana memakai inisiatif awan, bertumbuh dibandingkan enam bulan lalu (45%) dan tahun 2009 (22%).
Menurut Dutton, sebelum menuju komputasi awan, ada baiknya perusahaan menerapkan virtualisasi terlebih dahulu. “Virtualisasi memungkinkan organisasi memisahkan aplikasi bisnis dan informasi kritikal dengan peranti keras fisik. Hal ini menjadi cara yang efektif dan cepat menuju awan,” ungkapnya.
Sebagian besar perusahaan menggunakan virtualisasi untuk server dan pusat data. Tapi, peluang pertumbuhan terbesar bagi virtualisasi di Asia Pasifik adalah di area komputasi personal. Beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari virtualisasi desktop contohnya fleksibilitas dalam pengantaran aplikasi dan data kepada pengguna akhir, tanpa tergantung jenis peranti akses.
Dengan menyediakan kemampuan swalayan berskala besar bagi para pengguna akhir, virtualisasi desktop adalah bagian terakhir untuk membuat perusahaan yang fleksibel, berskalabilitas tinggi, dan tanggap terhadap kebutuhan bisnis,” pungkas Dutton.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

3 Posting Populer